Minggu, 12 April 2009

MEMANFAATKAN URINE MANUSIA UNTUK PUPUK ORGANIK CAIR

Membuat pupuk organik cair dari urine hewan ternak itu sudah biasa. Bagaimana jika urine yang digunakan adalah urine manusia alias air kencing kita sendiri? sepertinya menjijikkan bahkan bagi sebagian orang mungkin "mengerikan". Tapi itulah yang terjadi di Purworejo, Jawa Tengah. Berikut ini adalah petikan laporannya yang kami ambil dari situs resmi pemerintah Kabupaten Purworejo. Resep ini telah dibuktikan oleh kelompok tani setempat jadi jangan ragu tuk mencobanya. Mungkin ada dari teman teman di jawa timur berminat mencobanya...? silahkan mencoba dan semoga sukses....


MEMANFAATKAN URINE MANUSIA UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR
Kelompok tani tanaman pangan Ngudi Makmur Desa Bragolan Kecamatan Purwodadi, mengandalkan pupuk organic buatan sendiri untuk memupuk tanaman padi. Pupuk organik yang terbuat dari komposisi urine (air seni) manusia itu, terbukti menyuburkan tanaman sehingga menghasilkan produk padi yang lebih banyak. Menurut salah seorang pengurus kelompok tani Ngudi Makmur Purwo Budiyanto, pupuk organik ini merupakan komposisi dari berbagai bahan alami dengan proses pembuatan yang sangat mudah. Bahan yang dibutuhkan hanya 5 liter urine manusia, 600 gram susu putih cair kalengan, 250 gram kunyit, 1 ikat daun orok-orok beserta akarnya, dan 5 sendok teh micin (penyedap rasa untuk masakan). Cara pembuatannya juga relatif mudah. Kunyit diparut dan disaring untuk diambil airnya, sedangkan daun-orok-orok beserta akarnya ditumbuk diambil airnya. Air kunyit dan air daun orok-orok dicampur dengan urine, susu cair, dan micin. Campuran bahan tersebut diaduk hingga rata, lalu direndam selama I minggu (7 hari).
Selama perendaman harus ditutup rapat dan disimpan ditempat sejuk. Realisasi pupuk cair itu menjadi seberat 500 cc dengan warna hitam kecoklatan. Sedangkan aplikasinya, setiap 250 cc dicampur 14 liter air. Kemudian disemprotkan ke daun tanaman padi. Lebih efektif ke daun bukan ke tanahnya, karena memang sasaran pupuk ini untuk daunnya, ujar Purwo yang didampingi Kasemo dan Pardi. Penyemprotan dilakukan pada tanaman umur 7-10 hari, dengan volume penyemprotan sebanyak 4 kali. Jarak penyemprotan pertama dan seterusnya antara 5s/d 7 hari. Penyemprotan juga boleh dilakukan selama malai padi belum keluar. Tetapi kalau tanaman padi sudah mulai berbuah (mratak), jangan melakukan penyemprotan. Sebab akan mengganggu proses pembuahan tanaman padi, akibatnya padi lebih mudah rontok, kata Purwo.
Pupuk organik ciptaan sendiri ini, telah diterapkan pada lahan sawah seluas 2000 meter persegi milik kelompok tani Ngudi Makmur di Desa Keduren Kecamatan Purwodadi. Kebutuhan pupuknya 500 cc kali 4 penyemprotan, sehingga totalnya 2000 cc pupuk organik cair. Hasilnya sangat bagus dibanding tanaman di sebelahnya yang tidak menggunakan pupuk ini. Selain hasil tanamannya lebih bagus, dari segi biaya produksinya juga sangat hemat. Kelebihan pada tanamannya antara lain daun lebih hijau, pertumbuhan batang padi lebih panjang, malai lebih panjang, menambah peranakan padi, dan tanaman terlihat lebih kekar, serta buahnya lebih banyak. Bau yang ditimbulkan pupuk ini sangat menyengat, sehingga hama tidak mau mendekati tanaman.
Kelompok tani Ngudi Makmur yang beranggotakan 36 orang itu, sengaja tidak merahasiakan cara pembuatan pupuk organik hasil ciptaanya sendiri, justru sebaliknya pembuatan pupuk ini agar bisa diketahui siapa saja yang membutuhkan. Kami lebih mengutamakan pada sisi kesehatan yang dicanangkan pemerintah tentang go organik. Sehingga pembuatan pupuk organik ini, tidak hanya untuk kelompok tani kami saja tetapi untuk bisa diterapkan kepada petani yang lain,katanya. Kelompok tani ini juga memiliki keyakinan tentang persahabatan dengan alam. Yakni alam sahabat manusia yang senantiasa mendukung manusia, tentu kita sebagai manusia harus bersahabat kembali dengan alam. Caranya melestarikan lingkungan dan memanfaatkan potensi lingkungan untuk dibudidayakan pupuk organik, sehingga bias kembali ke alami.
Selain membuat pupuk organik kelompok tani Ngudi Makmur juga membuat penangkaran benih padi unggulan jenis baru. Yakni benih padi varietas ciboga dan benih padi varietas mekongga. Masing-masing benih dipasarkan dengan harga murah yaitu Rp 25 ribu per-sak ukuran 5 kg.

Sumber :
www.purworejokab.go.id
http://purworejokab.go.id Powered by Joomla! Generated: 10 April, 2009, 13:18

Senin, 23 Maret 2009

JBUK (Jaringan Bisnis Untuk Kemandirian)

Mengikuti acara temu tugas THL TBPP di Mojokerto kemarin saya jadi kepikiran untuk kita membuat jaringan agribisnis untuk THL TBPP Jawa Timur. Mekanismenya sederhana saja. Masing-masing kota/kabupaten tentu sudah terpilih koordinator THL TBPP. Dari sinilah kita mulai.
Produk unggulan apa saja yang dimiliki daerah masing-masing didaftar beserta harga dan ketersediaan barangnya. Maka bagi rekan-rekan THL TBPP dari daerah lain yang membutuhkan barang tersebut bisa menghubungi kontak person tiap daerah.
Terlebih sekarang sudah ada tekhnologi informasi yang cukup memudahkan komunikasi. Bisa juga dengan menayangkan produk di blog masing-masing kota atau blog THL TBPP Jatim. Jika dikhawatirkan tidak semua berkesempatan mengakses internet bisa lewat koordinator masing-masing.
Bagi konsumen atau siapa saja yang ingin mencari barang atau produk tertentu bisa juga mengumumkannya di blog atau lewat kontak person masing-masing kota/kabupaten.
Tahap berikutnya adalah koordinator masing-masing daerah (kota/kabupaten) meneruskan informasi kebutuhan barang dari suatu daerah ini kepada rekan-rekan THL TBPP di daerahnya. Selanjutnya jika sepakat tentang jenis, kualitas barang beserta harganya, dilanjutkan dengan transaksi.
Kita berharap cara ini bisa membantu petani untuk memasarkan produknya dengan harga yang pantas. Dan tentu saja kita berlatih untuk mandiri. Ini baru ide. Tidak mungkin terlaksana jika tidak mendapat sambutan yang memadai dari semua rekan THL TBPP Jawa Timur. Masukan dan komentar sangat diharapkan dan ditunggu, agar menjadi pemikiran bersama di antara teman-teman THL TBPP Jawa Timur. JBUK ( Jaringan Bisnis Untuk Kemandirian ). Entah nama apa yang pantas untuk jaringan bisnis ini, tapi yang lebih penting adalah karya nyatanya. Terus, kalau ada yang punya teman atau kenalan bos yang menampung produk pertanian bisa juga diajak join. Atau barangkali diantara teman-teman THL TBPP ada yang bos, anaknya bos, menantunya bos, tetangganya bos, simpanannya bos...eh, calonnya bos atau yang lain, tentu lebih mudah loby kepada orang-orang berduit tersebut.
Demi kesejahteraan petani, dan penyuluh THL TBPP dong...!!!
Kuswandari (THL TBPP Kabupaten Tulungagung )

Kamis, 26 Februari 2009

SELAMAT DAN SUKSES
ATAS TERSELENGGARANYA ACARA
TEMU TUGAS THL TBPP SE JAWA TIMUR TGL 28 FEB 2009
DIBALAI AGUNG KABUPATEN MOJOKERTO
SELAMAT DATANG THL TBPP ANGKT III
KAMI TUNGGU KIPRAHMU

Rabu, 18 Februari 2009

Selamat datang di Blog-nya THL TBPP se Jawa Timur. Blog ini sengaja dibuat untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi antar Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian se wilayah propinsi Jawa Timur. Mengingat pentingnya peran Jawa Timur dalam ketahanan pangan nasional utamanya beras, kami berharap blog ini mampu memberi sumbangsih bagi kemajuan dunia pertanian khususnya di Jawa Timur. Namun secara umum kami juga tidak menutup diri setiap informasi yang datang dari rekan rekan THL di seluruh nusantara sepanjang itu bermanfaat bagi kita semua. Selamat menikmati Blog ini dan dengan tangan terbuka kami juga ingin mengucapkan selamat datang kepada THL TBPP angkatan III. Semoga kehadiran anda dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dunia pertanian kita. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang kami miliki kami minta maaf apabila blog ini belum mampu memenuhi kebutuhan anda akan informasi dunia pertanian. Segala bentuk kritik, saran, artikel, foto ataupun apa saja yang ada kaitannya dengan dunia pertanian dan relevan dengan misi blog ini, dapat anda kirim ke thlkabkediri@yahoo.com